Layanan kantin
atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang
berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil
sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education mengatakan bahwa: “cafetaria a room or building in which public school pupuils or
college student select prepared food and serve themselves”.
Kantin adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di sekolah maupun perguruan
tinggi, di mana menyediakan makanan pilihan/sehat untuk siswa yang dilayani
oleh petugas kantin.
William
H. Roe dalam bukunya School Business Management menyebutkan beberapa tujuan yang dapat
dicapai melalui penyediaan layanan kantin di sekolah:
1.
memberikan
kesempatan kepada murid untuk belajar memilih makanan yang baik atau sehat;
2.
memberikan
bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata;
3.
menganjurkan kebersihan dan kesehatan;
4.
menekankan
kesopanan dalam masyarakat, dalam bekerja, dan kehidupan bersama;
5.
menekankan
penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang berlaku di masyarakat;
6.
memberikan gambaran tentang manajemen yang
praktis dan baik;
7.
menunjukan adanya koordinasi antara bidang
pertanian dengan bidang industri;
8.
menghindari terbelinya makanan yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebersihannya dan kesehatannya.
Dilihat dari tujuan
kantin sekolah di atas, maka kantin sekolah dapat berfungsi untuk:
1.
membantu
pertumbuhan dan kesehatan siswa dengan jalan menyediakan makanan yang sehat,
bergizi, dan praktis;
2.
mendorong siswa untuk memilih
makanan yang cukup dan seimbang;
3.
untuk memberikan
pelajaran sosial kepada siswa;
4.
memperlihatkan
kepada siswa bahwa faktor emosi berpengaruh pada kesehatan seseorang;
5.
memberikan batuan
dalam mengajrkan ilmu gizi secara nyata;
6.
mengajarkan
penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang berlaku di
masyarakat;
7.
sebagai tempat
untuk berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran di sekolah, dan tempat menunggu
apabila ada jam kosong.
Dalam menyelenggarakan
atau mendirikan kantin sekolah yang baik hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut ini:
1.
kantin sekolah
hendaknya tidak dipandang sebagai suatu penciptaan keuntungan di sekolah;
2.
program kantin sekolah harus dipandang
sebagai bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan
3.
harga makanan dan
minuman harus dapat dijangkau oleh daya beli siswa
4.
penyajian dan
pelayanan makanan harus memadai dan cepat
5.
gedung atau ruang
kantin harus strategis karena akan sangat mempengaruhi keefektivan operasi dan
koordinasi program-program kantin
6.
personil-personil
kantin harus bertanggung jawab atas makanan yang bergizi dan menarik, serta
menjamin selera pembeli;
7.
memberikan
kebijaksanaan keuangan (korting) dapat mendorong berkembangnya program kantin,
karena dapat menarik pembeli
8.
program kantin
harus menyeimbangkan antara kapasitas makanan dan harga, begitu juga gizi.
Terkait dengan bentuk
pelayanan kantin sekolah, terdapat 3 (tiga) alternatif bentuk layanan, yaitu:
1.
Self service system. Sistem pelayanan dimana pembeli melayani dirinya sendiri
makanan yang diingini;
2.
Wait service system Sistem pelayanan dimana pembeli menunggu dilayani oleh
petugas kantin sesuai dengan pesanan;
3.
Tray service system. Sistem pelayanan dimana pembeli dilayani petugas kantin,
dan penyajian makanannya dengan menggunakan baki atau nampan.
Kantin sekolah
memberikan peluang untuk mengembangkan tingkah laku dan kebiasaan positif di
kalangan siswa. Hal-hal berikut dapat diperhitungkan oleh kepala sekolah
untuk memperbaiki lingkungan kantin sekolah:
1.
menentukan
prosedur untuk menutup dan membuka kantin atau kapan anak-anak memasuki dan
meninggalkan kantin;
2.
memperhatikan
semua perilaku murid dalam kantin;
3.
menyusun suatu
aturan pembayaran yang tidak merugikan kantin;
4.
membuat pengaturan tempat duduk yang serasi;
5.
menentukan
aturan-aturan bagi perilaku anak-anak di meja makan;
6.
mengatur
dekorasi, seperti: lukisan, poster-poster kesehatan;
7.
menyajikan musik
selama jam makan siang;
8.
mengatur
anak-anak yang makan siang dengan membawa makanan sendiri; menyusun prosedur
pengembalian talam atau tempat makanan dan pada saat meninggalkan ruangan makan
Dengan dimikian,
keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan
makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk
mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai,
disiplin dan nilai-nilai lainnya.
Di sinilah letak arti
penting manajemen kantin sekolah sebagai salah satu substansi manajemen
sekolah.
Sumber:
Disarikan dari : Depdiknas. 2007. Manajemen
Layanan Khusus: materi diklat pembinaan kompetensi calon kepala
sekolah/kepala sekolah). Jakarta