Mutiasaara Hadits

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 11 Agustus 2008

KAMERA VIDEO, tutorial singkat

Seringkali kita dibuat takjub, terperangah, dan terbawa emosi kita hanya dengan melihat tayangan gambar di televisi atau di film-film. Gambar dan suara yang ditampilkan telah tersusun rapi dan sarat informasi sehingga mampu mempengaruhi emosi penonton. Untuk menghasilkan sebuah gambar film yang baik sudah barang tentu berkaitan dengan cara pengambilan gambar dan proses editingnya

Setiap orang bisa membuat karya film video asalkan tahu dan paham proses pembuatannya dan cara-cara penggunaan peralatannya. Asalkan ada kemauan dan peralatan tidak susah untuk mempelajarinya. Apalagi saat ini kamera video sudah bukan barang asing lagi. Dalam lingkup keluarga pun sudah dikenal handycam, peralatan sederhana yang sudah dipenuhi beberapa fasilitas.

Pertama kali yang perlu kita ketahui untuk pengambilan gambar adalah pengenalan terhadap kamera. Kamera merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah pengambilan gambar. Tanpa menyepelekan bagian yang lain, tanpa kamera sebuah produksi tidak bisa berjalan, karena di kamera inilah gambar dan suara direkam ke dalam film atau pita video.

Ada berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera handycam sampai kamera professional broadcast. Kamera handycam disebut juga kamera keluarga karena lebih banyak digunakan untuk kepentingan keluarga dan pengoperasiannya juga mudah, meskipun ada beberapa jenis handycam yang bisa digunakan untuk kualitas broadcast (seperti : Sony seri DSR DVCam dan Canon XL-1). Sedangkan kamera professional dipakai oleh seorang yang professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu beberapa ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu sendiri. Kamera handycam ada beberapa jenis sesuai dengan format kasetnya :

> Video 8
> Hi-8
> Digital 8
> VHS-C
> S-VHS-C
> Mini DV
> DVCam

Kamera Professional Broadcast juga ada beberapa jenis :

> Hi-8 Pro
> S-VHS
> U-matic
> Betacam
> DVCPro/DVCam
> Digital-9
> Digital Betacam
Masing-masing jenis kamera mempunyai kelas yang berbeda sesuai kebutuhannya, namun fungsi dan pengoperasiannya tidak jauh berbeda, hanya mungkin fasilitas dan kualitas hasil rekamannya yang berbeda.

Pada dasarnya setiap kamera terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

1. Lensa
2. Tubuh Kamera
3. Recorder/VCR

1. LENSA
Lensa mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu dan ditangkap secara optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan ke permukaan tabung kamera (yang nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke elektrik).
Ada beberapa jenis lensa menurut panjang fokalnya. Panjang fokal adalah jarak antara pusat optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus.

Ada beberapa jenis lensa, yaitu :

> Lensa Normal
Lensa ini sering disebut dengan lensa standart. Gambar yang dihasilkan dengan lensa normal ini memberi kesan yang biasa dan datar. Tidak ada efek distorsi atau melengkung.
> Lensa Wide/Sudut Lebar
Disebut lensa sudut lebar karena jangkauan dari subyek yang bisa ditangkap oleh lensa cukup lebar, sebagai gambaran dengan menggunakan lensa sudut lebar, kita tidak perlu mundur mengambil jarak karena ada beberapa bagian yang tidak tertangkap lensa, terutama pada pengambilan gambar grup shot, arsitektur, keramaian sebuah pasar, dan lain-lain.
> Lensa Tele
Lensa dengan focal length yang panjang, bila menggunakan lensa ini subyek jadi terasa dekat sehingga kedalam menjadi kurang, keuntungannya kita bisa merekam gambar dari jarak cukup jauh tetapi dapat menghasilkan gambar seperti kalau kita dari jarak dekat. Selain itu penggunaan tele lens memberikan keuntungan pada kita akan ruang tajam yang sempit, sehingga kita dengan leluasa bisa melokalisir subyek, sementara yang lainnya akan terlihat blur. Kerugiannya disamping kedalam kurang, sedikit saja goyangannya pada kamera akan terlihat sekali dari hasil rekamannya, biarpun kita sudah memperoleh focus yang maksimal. Untuk menghindari goyangan kamera, kita bisa menggunakan tripod atau monopod.
> Lensa Macro
Lensa ini sangat baik digunakan untuk merekam benda-benda kecil, seperti capung, serangga, buah yang kecil-kecil. Panjang fokal lensa macro antara 55-105 mm, tetapi didalam lensa macro (beda dengan lensa biasanya) ditambah beberapa jenis lensa sehingga kita bisa merekam gambar dari jarak dekat sekali, dan perbandingan antara subyek dengan yang ditangkap oleh lensa bisa mencapai 1:1.


> Lensa Vario/Zoom
Lensa jenis ini merupakan penggabungan dari lensa sudut lebar sampai ke lensa tele. Jadi kita tidak perlu lagi mengganti lensa, cukup satu lensa sudah mencakup semua jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.

FOKUS
Secara sederhana kita artikan saja ketajaman dari suatu titik ataupun benda yang kita lihat dengan mata telanjang. Begitu juga bila mata kita melihat sebuah benda melalui viewfinder kamera, maka benda yang tampak di viewfinder tersebut mungkin tajam, mungkin pula tidak. Untuk mengatur agar benda yang kita lihat malalui viewfinder nampak tajam, kita harus mengatur focus dengan cara memutar gelang pengatur jarak yang ada pada lensa.

F-STOP, DIAFRAGMA
F-stop adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara panjang fokal dengan diameter lensa. Diafragma/Iris adalah bukaan lensa untuk menangkap sinar yang masuk. Semakin kecil angka f-stop, maka bukaan diafragma/irisnya semakin besar, dan sebaliknya semakin besar f-stop, bukaan diafragmanya semakin kecil. Pengaturan diafragma ini akan berkaitan pula dengan depth of field.

DEPTH OF FIELD
Yang dimaksud ruang tajam adalah ruang atau area pada foto semuanya akan terlihat tajam. Ruang tajam bisa kita atur sesuai dengan yang kita inginkan. Ruang tajam sangat dipengaruhi oleh seberapa besar aperture dibuka (besar bukaan diafragma), berapa milimeter panjang focal dari lensa yang digunakan, dan jarak lensa terhadap subyek yang akan dijepret. Semakin besar bukaan diafragma dan dengan kombinasi panjang focal lensa yang cukup panjang dan pengambilan dari jarak yang tidak terlalu dekat maka Depth of field menjadi sempit.

WHITE BALANCE
Salah satu kewajiban kita sebelum merekam gambar adalah harus mengeset white balance kamera terlebih dulu. Pada intinya televisi atau video menerima cahaya dari 3 warna primer RGB, red, green, dan blue. Bila ketiga warna ini dipadukan dalam perbandingan yang sama, maka akan menghasilkan warna cahaya putih. Warna putih inilah yang harus kita sesuaikan agar obyek putih benar-benar terlihat putih di lensa kamera. Padahal warna putih jika terkena cahaya warna lain sedikit saja akan berubah, seperti kekuning-kuningan atau kebiru-biruan. Jika di luar ruang/outdoor, maka warna yang ditangkap kamera video cenderung kebiru-biruan. Sedangkan di dalam ruangan/indoor cenderung kemerah-merahan.
Untuk itulah di beberapa kamera video dilengkapi filter koreksi warna dan white balance yang dipasang di antara lensa dan tabung kamera. Pada umumnya kamera video dilengkapi 2 filter koreksi untuk outdoor dan indoor. Tetapi ada juga yang dilengkapi 4 jenis filter koreksi warna.



2. TUBUH KAMERA
Tubuh kamera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi sinyal elektrik. Di tubuh kamera ini biasanya juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas kamera, seperti white balance, steady shot, digital effect, shutter speed, dan lain-lain. Tergantung jenis kamera dan kebutuhannya.

VIEWFINDER
Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. Pada umumnya viewfinder ini hanya monitor hitam putih. Tetapi ada beberapa yang berwarna seperti Handycam Sony dan Canon XL-1.
Dalam viewfinder biasanya disertai informasi fasilitas dan indicator pada saat rekaman, seperti indicator posisi kamera record atau pause/stand by, white balance, iris, dan battery atau kaset habis dan lain sebagainya.

3. RECORDER/VCR
Salah satu bagian dari kamera adalah VCR (Video Casette Recorder) alat perekam gambar dan suara. Di beberapa kamera ada yang recordernya terpisah seperti jenis U-matic. Tetapi ada juga yang menjadi satu dengan bodi kamera. Kelebihan menjadi satunya bodi kamera dengan recorder adalah keringanan dan efisiensi waktu. Pekerjaan menjadi lebih mudah.

JENIS-JENIS SHOT

* CU (Close Up)
Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala.

* MCU (Medium Close Up)
Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala.

* BCU (Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi.

* ECU (Extrime Close Up)
Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata, hidung, atau telinga.

* MS (Medium Shot)
Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.

* TS (Total Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan obyek.

* ES (Establish Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk memberi orientasi tempat di mana peristiwa atau adegan itu terjadi.
* Two Shot
Shot yang menampilkan dua orang.

§ OSS (Over Shoulder Shot)
Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.

SUDUT PENGAMBILAN KAMERA

1. High Angle (Bird eye view)
Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.

2. Normal Angle
Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil.

3. Low Angle (Frog eye view)
Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.

4. Obyektive Kamera
Tehnik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya.

5. Subyektive Kamera
Tehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan.

GERAKAN KAMERA

> Panning
Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.
Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.

> Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya.

Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.
Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.

> Tracking
Track adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek.
Track in : gerak kamera mendekati obyek
Track out : gerak kamera menjauhi obyek

KOMPOSISI
Walking space dan Looking space
Dalam mengatur komposisi ketika kita mengambil gambar benda atau orang berjalan perlu diperhatikan ada ruang di depan benda itu sesuai arah hadap benda atau orang tersebut.

Head space
Komposisi ruang di atas kepala obyek atau suatu benda.

In (arrive/kedatangan) dan Out (go/kepergian)
Komposisi gambar yang menunjukkan bahwa suatu obyek itu bergerak mendekat atau menjauh.

Potongan Kencana
Dalam melakukan framing pada manusia perlu diperhatikan jangan sampai memotong gambar pada persendian. Jika hal itu terjadi seakan-akan obyek manusia yang kita ambil terpenggal, terpotong tepat pada persendian. Misalnya penggal leher, pergelangan tangan, siku, atau lutut. Agar tidak terkesan terpenggal ambil framing diantara persendian. Misalnya tangan di antara siku dan pergelangan tangan.

Rule of Third
Konsep ini hanya sebagai patokan dalam membuat komposisi. Andaikan layar monitor dianggap sebagai satu bidang persegi yang terbagi dalam 3 bagian.

GARIS IMAGINER
Garis imaginer digunakan untuk memberi batas posisi kamera dalam mengambil gambar agar tidak jumping dan menjaga kontinyuitas gambar. Gampangnya kita bayangkan garis lurus yang memisahkan kiri dan kanan. Apabila kita meletakan kamera posisi di sebelah kanan, maka untuk pengambilan berikutnya (apalagi jika kamera tidak hanya satu) juga harus mengambil dari posisi sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya.

Kemampuan Dasar Bekerja dengan Multi kamera

Pada bagian ini saya akan mengidentifikasi beberapa kemampuan yang di perlukan sebagai operator kamera yang bekerja dengan sistem multi kamera: (1- 8)

1.Teknologi–>harus mengerti teknologi dari kamera,karakteristik lensa dan mengatur OB/studio

2.Metode produksi–>mengerti tehnik dan praktek produksi televisi

3.Kemampuan dasar–> antisipasi,persiapan dan konsentrasi

4.Kemempuan mengoperasikan–>dasar kamera dan pedestal

5.Kemampuan membuat gambar–> posisi kamera dan lensa

6.Mengedit–>mengetahui cutting point dan kesinambungan shot

7.Bekerja dalam tim–> harus mengerti aturan cameraman ketika bekerja dengan kru lain dan produksi

8.Merekam dan transmisi–>mengerti cara kerja multi camera dan prosedur pemancar

9.Komposisi–> mengerti komposisi gambar

BELAJAR MENGOPERASIKAN KAMERA VIDEO

Mau dong diajarin ng-operate camera…kayanya asyik jadi cameraman…

Kata-kata itu sering saya dengar dari teman-teman yang memang tidak tahu atau awam dengan kamera. Bahkan dari teman-teman yang bekerja di broadcast sekalipun (di luar Cameraman) banyak yang berkata seperti itu, mungkin dilihatnya asyik banget cameraman bekerja, jadi banyak yang pingin bisa mengoperasikan kamera. Setelah itu timbul pertanyaan berapa lama ya rata-rata orang belajar dari nol sampai bisa mengoperasikan kamera? Jawabannya tergantung. Karena setiap orang tidak sama dalam hal daya serap maupun pengetahuan. Tapi kalau mau belajar pasti tidak lama juga bisa. OK kita sama-sama belajar dari basic, mungkin sedikit pengalaman dan sedikit pengetahuanku bisa membantu.

Basic Camera Operation

Camera video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Panasonic, Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari berbagai merk tersebut masing-masing mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan kamera profesional. Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kartu memori).

Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar. Tatapi dalam kondisi tertentu, mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar sesuai dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa para Cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam mengoperasikan kamera.

The Main Control

Ada enam control dasar pada kamera:

1. Exposure:
* Aperture
* Shutter Speed
* (ND Filter)
* (Gain)
2. Filter Colour
3. White Balance
4. Zoom
5. Focus
6. Audio Levels

Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain merupakan bagian dari exposure.

Exposure

Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:

· Aperture (diafragma)

Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.

· Shutter Speed

Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.

· ND Filter

Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

· Gain

Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).

Filter Colour

Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.

Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.

Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin.

White Balance

Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.

Cara menyetel white balance:

* Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
* Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
* Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
* Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
* Kamera siap untuk merekam.

Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.

Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.

Zoom

Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).

Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up

Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.

Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:

Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa

Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera

Focus

Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.

depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.

Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.

Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

3 hal yang menentukan depth of field :

1. Panjang Fokal Lensa

Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.

2. f-stop/iris

Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar dari f/2.0

3. Jarak kamera dengan objek

Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman

Semakin dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.

Audio Levels

Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada penonton.

Atur audio level jangan sampai under ataupun over (peak).

Wah kayanya teori melulu ya jadi pusing… tapi ini penting buat semua yang mau belajar mengoperasikan kamera video secara benar.

Mengoperasikan kamera adalah seni, jadi dibutuhkan taste dari setiap cameraman

HARGAILAH KARYA CAMERAMAN (http://indobroadcaster.com)

KOMPONEN BAGIAN CAMERA

Pada dasarnya setiap camera video terdiri dari 3 bagian,yaitu:
1.Lensa
2.Body Camera
3.VTR/recorder
Lensa mempunyai fungsi menangkap obyek secara optik yang menghasilkan gambar dan di teruskan ke permukaan tabung kamera(natinya oleh tabung camera di ubah lagi dari optik ke elektrik).
Jenis lensa di bedakan menurut panjang focalnya (jarak antara pusat optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus)

JENIS LENSA
1.Lensa normal
lensa ini biasa di sebut lensa standart karena gambar yang di hasilkan bersifat biasa dan datar tidak ada distorsi/melengkung.
2.Lensa tele
lensa dgn focal length panjang,jika menggunakan lensa ini subyek jadi terasa dekat sehingga kedalaman menjadi kurang.Keuntungan menggunakan lensa ini kita dpt mengambil gambar dari jarak jauh,ruang tajam yang sempit sehingga obyek terlihat lebih jelas.Kerugiannya di samping kedalamnya kurang,goyangan sangat terasa pada hasil rekaman.
3.Lensa wide
lensa dgn focal length pendek,dapat mengambil gambar dgn sasaran yang lebih luas,namun penggunakan lensa wide ini memberikan efek distorsi/melengkung

BODY CAMERA
Body camera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang di hasilkan lensa menjadi sinyal elektrik.
Di body camera ini biasanya juga di lengkapi dgn beberapa fasilitas camera seperti: white balance,shuuter speed,digital efek dll tergantung jenis camera dan kebutuhannya

VTR/RECORDER
Vtr berfungsi sebagai alat perekam gambar dan suara
Di beberapa camera ada yg recordernya terpisah namun ada juga yang menyatu dgn body camera,kelebihan jika recordernya jadi satu adalah keringanan dan efesiensi waktu.

sumber:www.komunitas-dokumenter.org)

WHITE BALANCE & BLACK BALANCE

White Balance : Prosedur untuk mengkoreksi warna gambar dari kamera dengan mengubah sensitivitas CCD ke dalam spektrum cahaya. Umumnya prosedur ini menggunakan cahaya putih sebagai dasar.
Salah satu kewajiban cameraman sebelum merekam gambar adalah harus mengeset white balance kamera terlebih dulu. Pada intinya televisi atau video menerima cahaya dari 3 warna primer RGB, red, green, dan blue. Bila ketiga warna ini dipadukan dalam perbandingan yang sama, maka akan menghasilkan warna cahaya putih.Itulah mengapa “white balance” di lakukan pada kamera dengan menggunakan obyek yang berwarna putih Warna putih inilah yang harus kita sesuaikan agar obyek putih benar-benar terlihat putih di lensa kamera. Padahal warna putih jika terkena cahaya warna lain sedikit saja akan berubah, seperti kekuning-kuningan atau kebiru-biruan. Jika di luar ruang/outdoor, maka warna yang ditangkap kamera video cenderung kebiru-biruan. Sedangkan di dalam ruangan/indoor cenderung kemerah-merahan.

ARTI RGB

RGB juga mempunya arti,mengapa kita menyebutnya RGB? Bukan RBG atau BGR?

Ini ada hubungannya dengan Human Skin Tones (warna kulit manusia) di mana didominasi oleh elemen warna merah (RED),lalu hijau (GREEN) dan terakhir biru (BLUE) atau dikenal dengan rumus R>G>B,Itulah mengapa dalam tehnik Chroma Key di gunakan latarbelakang warna biru atau hijau bukan merah.

Untuk itulah di beberapa kamera video dilengkapi filter koreksi warna dan white balance yang dipasang di antara lensa dan tabung kamera. Pada umumnya kamera video dilengkapi 2 filter koreksi untuk outdoor dan indoor. Tetapi ada juga yang dilengkapi 4 jenis filter koreksi warna.

WHITE BALANCE

White balance harus di lakukan jika:

1.Kamera baru di hidupkan

2.Kaadaan cahaya berubah misalnya dari cahaya matahari ke cahaya buatan

3.Ketika menggunakan lampu lampu tambahan

4.Ketika berubah kedudukan dari indoor ke outdoor dan sebaliknya

Cara mengatur white balance secara umum di lakukan dengan:

1.Atur filter sesuai kondisi cahaya

2.Arahkan kamera ke obyek berwarna putih,usahakan jangan yang memantul

3 Atur iris dan focus

4.Kemudian tekan tombol”white balance”

BLACK BALANCE

Black balance adalah sama seperti pengaturan pada white balance.

Jika white balance memberi rujukan kamera ke arah warna putih maka black balance memberi rujukan ke warna hitam,Namun fungsi ini biasanya hanya ada pada kamera jenis professional dan tidak pada kamera consumer.

Black balance juga mesti dilakukan pada awal sebelum kita melakukan pengambilan gambar,bilamana ‘filter’ dan ‘gain level’ serta juga keadaan cahaya di ubah atau berubah.

Black balance yang tidak sempurna akan menunjukan warna warna yang tidak sempurna terutama pada area gelap pada gambar yang di rekam

Cara mengatur ‘black balance’;
- Pertama tama atur ‘white balance’
- Kemudian atur ‘black balance’
- Terakhir atur kembali ‘white balance’

PENGARUH CAHAYA DALAM VIDEO

Subyek yang di rekam akan kelihatan jelas dan cerah bila berada dalam suasana cahaya yang terang.Misalnya suasana siang hari yang cerah memberikan cahaya yang ideal untuk rekaman luar (out door).Kamera memerlukan cahaya yang minimum untuk membuat suatu rekaman.

Intensitas suatu sumber cahaya di ukur dengan ukuran LUX,umpamanya lilin menghasilkan sejumlah 10Lux,semakin tinggi jumlah lux cahaya,maka semakin baik rekaman video yang dihasilkan.Video yang baik hanya dapat di hasilkan oleh suasana cahaya yang berukuran lebih 900Lux.

Cahaya siang yang cerah menghasilkan ukuran cahaya sebesar 35.000 Lux kadangkala meningkat sampai 100.000 Lux,namun cahaya yang sebesar ini tidak mampu di tangani oleh camera video,misalnya siang hari atau tepi pantai/salju biasanya di kurangi dengan menggunakan ‘filter Neutral Density (ND)’.

Ada Makna di Balik Shot

Melalui unsur verbal dan visual (nonverbal), diperoleh dua tingkatan makna, yakni makna denotatif yang didapat pada semiosis tingkat pertama dan makna konotatif yang didapat dari semiosis tingkat berikutnya. Pendekatan semiotik terletak pada tingkat kedua atau pada tingkat signified, makna pesan dapat dipahami secara utuh (Barthes, 1998:172-173).

Saya setuju dengan tesis yang dikemukanan ahli semiotika dunia Roland Barthes di atas, namun pada tulisan saya kali ini justru akan lebih banyak melihat dari makna pertama utamanya unsur visual (gambar) yakni makna denotatif. Penulis akan mencoba bagaimana makna-makna verbal itu dihasilkan dari sisi praktisi, si pembuat pesan ( sinematografer, videografer, filmmaker, videomaker, broadcaster). Secara spesifik penulis akan mengurai ada makna apa di balik sebuah shot. Ketika kita menonton sebuah film atau tayangan televisi, sebenarnya kita sedang menyaksikan rangkaian shot dalam sebuah scene, dan rangkaian scene dalam sebuah sequence, dan seterusnya hingga kita melihat tayangan atau film secara utuh. Disadari atau tidak disadari sebenarnya penonton telah disuguhi ratusan bahkan ribuan shot yang muncul silih berganti di layar televisi setiap harinya.

Pasti ada pesan yang ingin disampaikan oleh si pembuat dalam menciptakan rangkaian shot-shot tadi, sayangnya tidak semua pesan bisa disampaikan dengan baik dan celakanya hal ini karena ”kesalahan” dari si pembuat pesan. Shot semestinya tidak semata urusan teknis mekanis dan estetis,menyampaikan pesan akan ”berurusan” dengan falsafah, the philosophy of the shot. Wah serumit itukah? mari kita pahami sampai tuntas.

Belum ada kesepakatan tentang definisi yang benar-benar pas tentang apa itu sebenarnya shot. Ketika kita menekan tombol rec atau start sampai kita tekan sekali lagi tombol yang sama, maka itu adalah satu shot. Walaupun hanya satu detik atau bahkan sampai satu jam dari awal sampai akhir, baik bergerak maupun diam.

SHOT SIZE/Type of Shot

Shot size/type of shot atau ukuran shot adalah besar kecilnya subjek dalam sebuah frame.Type of shot itu terdiri atas :

* ECU : Extreme Close Up (detail shot)
* VCU : Very Close Up (shot wajah) dari atas kepala sampai dagu
* BCU : Big Close Up (tight CU, full kepala), wajah memenuhi layar
* CU : Close Up, dari keapala sampai pundak
* MCU : Medium Close Up,
* Knee, 3/4Shot :
* MLS : Medium Long Shot
* LS : Long Shot
* ELS : Extra Long Shot (extereme LS, XLS)

Masing-masing ukuran shot di atas akan memiliki makna yang berbeda-beda ketika diimplementasikan pada pengambilan sebuah gambar/shooting.

Long Shots, secara umum penggunaan shot jauh ini akan dilakukan jika :

* Untuk mengikuti area yang lebar atau ketika adegan berjalan cepat
* Ketika subjek
* Untuk menunjukkan dimana adegan berada/menujukkan tempat
* Untuk menujukkan progres
* Untuk menjukkan bagaimana posisi subjek memiliki hubungan dengan yang lain

Medium Shots, type shot seperti ini yang paling umum kita jumpai dalam film maupun televisi. Jenis shot ini adalah paling aman, karena tidak ada penekanan khusus seperti halnya pada Long Shots dan Close Shots. Semua adegan bisa ditampilkan dengan netral di sini.

Close Shots, televisi adalah media close up. Awalnya premis ini karena berkaitan dengan hal teknis. Pertama, acara dengan media televisi harus ditampilkan secara close up karena ukuran televisi yang kecil jika dibandingkan dengan layar di bioskop. Ke dua, berbeda juga dengan bisokop, acara televisi ditonton sambil lalu, akan lebih cocok menampilkan gambar-gambar dengan close shot/padat.

Tapi,yang perlu dipahami juga justru makna-makna yang ditampilkan ketika shot-shot itu dibuat secara close up. Efek close up biasanya, akan terkesan gambar lebih cepat, mendominasi, menekan. Ada makna estestis, ada juga makna psikologis.

MOVEMENT

Terdapat paradoks dalam menciptakan camera movement untuk menghasilkan perubahan visual ketika mencoba membuat invisible movement. Secara teknis hal ini dimaksudkan untuk menghindari bergesernya perhatian penonton. Caranya adalah dengan melakukan pergerakkan kamera yang mengikuti pergerakkan subjek. Tapi yang harus diperhatikan tentu saja adalah tujuan atau motivasi dari pergerakkan kamera itu dibuat. Secara umum, menurut Peter Ward dalam Digital Video Camerawork, motivasi itu antara lain :

* Untuk menambah interest visual
* Mengekresikan kegembiraan
* Meningkatkan ketegangan
* Memberikan interes pada subjek baru
* Memberikan perubahan angle/sudut pandang.

Secara khusus, ada dua kaidah dalam mengontrol camera movement, yakni menyesuaikan gerakkan dengan aksi subjek sehingga gerakan kamera akan distimulasi oleh aksi dan yang kedua adanya kebutuhan untuk menjaga komposisi yang baik selama pergerakkan.

Hampir di keseluruhan shot yang ditampilkan dalam film Emergency Room atau E.R. menggunakan konsep ini, dengan demikian efek dramatis tercipta sehingga penonton akan merasakan bagaimana suasana yang sangat dinamis di setiap ruang rumah sakit. Demikian juga di beberapa filmnya Rudy Soedjarwo, walaupun menurut saya masih terasa nanggung. Jadi, apa sebenarnya motivasi Rudy membuat film dengan konsep handheld tersebut ?

ANGLE

Secara mekanis, angle atau sudut pengambilan gambar itu berhubungan erat dengan lensa kamera, baik jenis lensa yang digunakan maupun penempatan kamera itu sendiri. Masih menurut Ward, ruang internal shot sering menonjolkan kualitas emosional dari adegan. Perspektif yang normal untuk membangun shot sering digunakan secara gamblang dan langsung. Tinggi lensa akan mengendalikan bagaimana penonton mengidentifikasi subyek. Lensa rendah akan mengurangi detail level latar belakang dan menghilangkan indikasi antara latar belakang dengan objek. Posisi lensa yang tinggi memiliki efek sebaliknya.

Low Angle

Pengambilan gambar dengan low angle, posisi kamera lebih rendah dari objek akan mengakibatkan objek lebih superior, dominan, menekan.

High Angle

Kebalikan dari low angle, akan mengakibatkan dampak sebaliknya, objek akan terlihat imperior, tertekan

Dengan mengetahui dampak pesan yang akan tersampaikan dari sudut pengambilan gambar ini, diharapan sinematografer atau videografer bisa mengkonstruksi shot-shot yang akan dibuat sesuai dengan pesan apa yang ingin kita sampaikan pada penonton.

Satu sekuens yang sama akan dimaknai berbeda ketika pemlihan angle shot yan berbeda pula. Misalnya adegan demontrasi mahasiswa, rangkaian petama : 1.long shot para demontrans, 2. high angle demonstran teriak-teriak, 3. low angle polisi sedang menggebuki demonstran. 4. high angle demontran kesakitan, sedangkan rangkain ke dua : 1.long shot para demontrans, 2. low angle demonstran teriak-teriak, 3. high angle polisi sedang menggebuki demonstran. 4. low angle demontran.Dalam sekuens pertama, penonton akan memaknai rangkaian shot tersebut bahwa ada demontrasi yang dilakukan mahasiswa, polisi dengan superioritasnya bisa menangani aksi demontrasi itu dengan sikap represif, mahasiswa teretekan. Sedangkan dalam rangkain shot pada sekuens ke dua, penonton akan melihat demontrasi yang dilakukan mahasiswa walapun dijaga oleh para polisi, mahasiswa terlihat superior dan mendominasi bahkan lebih gagah dari para polisi.

Ya, ini baru satu aspek saja yakni dari angle atau sudut pengambilan gambar bisa mengahsilkan efek yang berbeda pada penonton. Jadi, angle menjadi elemen makna atau pesan. Pesan apa yang ingin disampaikan pemberi pesan ?

Secara detail, Ward mengemukan bahwa sudut lensa mana yang dipilih tergantung dari tujuan shot, yang terdiri atas :

* Menonjolkan subyek prinsip
* Menyediakan variasi ukuran shot
* Memberikan kelebihan tambahan terhadap subyek yang dipilih
* Menyediakan perubahan sudut atau ukuran shot untuk memungkinkan terjadinya inter cutting yang tidak menonjol
* Menciptakan komposisi shot yang baik
* Meningkatkan arah mata


Perlengkapan yang harus disiapkan sebelum shooting


Agar tidak ada perlengkapan shooting yang ketinggalan, biasanya dibuat Pre-rehearseal checkout list. Diantaranya :

1. Preliminaries (kamera dicek apakah hidup ? atau perlu warm up terlebih dahulu)
2. Kabel Kamera (yakinkan semua kabel bisa berfungsi baik)
3. Mounting/tatakan kamera
4. Viewfinder
5. Cable guards (berfungsi untuk mengamankan kamera)
6. Lens cap (penutup lensa), agar lensa tidak kena debu dsb.
7. Focus (cek apakah fokusnya baik)
8. Zoom (cek apakah zoom bisa berjalan normal)
9. Batere Kamera
10. Kaset
11. Lampu
12. Microphone

Jenis-jenis Mounting


Monopod

Tripod Kamera

* Tripod Collapsible
* Tripod Pneumatic
* Tripod Rolling atau Tripod Dolly

Pedestal Kamera

Pedestal Field

Pedestal Studio

Crane Kamera

* Crane-arm
* Motorized dolly
* Large crane

Mounting Khusus

Low shot (Low tripod, high hat, camera sled)

High Shot (Camera clamp, Hydraulic platforms, SkyCam)

Bagian-Bagian Kamera

Kamera televisi secara normal didisain khusus agar cocok untuk aplikasi tertentu. Sebuah kamera studio misalnya, memiliki viewfinder yang besar agar kameramen bisa dengan mudah mengoreksi fokus secara akurat. Seorang kameramen berita akan lebih nyaman dengan kamera yang kompak karena mudah untuk dibawa walaupun harus berpindah-pindah tempat. Lensa Lensa kamera merupakan “mata” yang berfugsi menerima gambar secara natural. Lensa kamera memiliki peyesuai area, lensa jenis ini disebut lensa zoom., tapi sistim lensa yang fix yang paling banyak digunakan. Beam Splitter (pembagi cahaya) Di dalam sistim tv warna, warna gambar natural sebenanya di bagi menjadi tiga versi identik yakni cahaya berwarna merah, hijau dan biru yang direflesikan dari sebuah subyek. Hal ini bisa dilakukan dengan tiga metode, yakni

* Dichroic mirror
* Prisma blok khusus
* atau Filter bergaris

Tabung Kamera, solid-state image sensors (CCD) Secara sederhana, urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas componen merah, hijau, dan biru pada gambar berwarna. Informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan dari gabungan gelombang warna yang diterima. Kini kamera video memiliki CCD yang canggih, sesuai dengan jenis kamera yg dikeluarkan. Viewfinder Letak viewfinder lajimnya berada di paling atas kamera atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki yayar monochrome atau hitam putih, namun kini ada juga yg telah memiliki layar warna. Mounting Mounting kamera adalah bagian paling bawah dari kamera yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera bisa digerakan sesuai keinginan dari kameramen.

Kontrol Kamera

Semua jenis kamera memiliki tiga urutan control :Untuk penyesuaian selama pengambilan gambarPenyesuaian kembali kondisi ketika perubahan diinginkanAtau ketika kamera “didiamkan sendirian”. Pada kamera studio sebagian kontrol distel di CCU yang terpisah dari kamera. Seorang CCU Man akan mengontrol terang gelap serta keseimbangan warna dan lainnya agar gambar yang dihasilkan bisa maksimal. Jadi seorang kameramen akan konsentrasi pada framing saja. Pertanyaanya, bagaimana kalau kameramen menggunakan kamera portabel atau kamera kombo ¿ Siapa yg menadjust setting kamera ¿ Jadi seorang kameramen harus memiliki kemampuan untuk menaddjust atau menyetel setting kamera. Lensa Kamera Lensa kamera adalah mata kamera atau jantung dari kamera itu sendiri, seorang cameraman harus konsen benar. Sistim pada lensa kamera secara normal memiliki tiga penyetelan atau adjustment yang bisa distel secara manual atau semi otomatis. Fokus, penyetelan jarak dimana gambar harus jelas/fokus.f-stop, penyetelan variable diafragma iris di dalam lensaZoom, merubah jarak focal (focal length) disesuaikan berapa banyak pemandangan/ gambar bisa dicapai. Secara keseluruhan yang bisa dilakukan pada control lensa adalah agar gambar atau shot bisa jelas/fokus, gambar bisa memiliki kedalaman atau depth of field yg baik, shot memiliki sudut yang baik, serta “besar kecilnya” gambar yang diinginkan. Sudut Lensa Umumnya layar televisi memiliki proporsi 4:3. Lensa kamera secara normal bisa mengkap gambar dengan proporsi yang sama, 4:3. Hitungan ini menjadi acuan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta widelens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar lagi. Kontrol Zoom Control zoom berfungsi untuk mendekatkan atau menjauhkan obyek. Pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (Telephoto). Jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau obyek kelihatan mendekat (zoom in), jika control zoom dg kode T yg ditekan maka obyek akan menjauh (zoom out). Fokus Untuk membuat gambar menjadi fokus, setel atau adjust lensa dg memutar ring fokus. Hal ini juga bisa disesuaikan dengan merubah control zoom. Fokus juga akan jauh lebih mudah jika obyek yg kita shooting memiliki cahaya yang cukup. f-numbers (f-stops) f-stop sebenarnya bisa dihitung. Ini persis seperti pada lensa photo still (tustel). Angka-angka tersebut adalah f/1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32. Dalam kenyataanya angka-angka tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan. Sebagai contoh dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang empat kali lipat. Agar kita memiliki depth of field yang baik harus memiliki pencahayaan yang cukup. Exposure dan Iris Orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah gambar yang terang. Pada kenyataanya hal ini tidak selalu benar. Yang benar adalah jika obyek memiliki tones yang benar. Dalam kamera standar memiliki auto-iris, kalau fasilitas ini di aktifkan, maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka. Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus berpindah-pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama. Sayangnya, jika fasilitas ini dipakai kadangkala obyek menjadi tidak konstan. Jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali, selanjutnya gunakan manual iris. Jika pindah lokasi atau pencahayaan berbeda lakukan dg auto iris kembali, estela itu kembali ke manual.

Jenis-jenis Kamera

Kamera Studio

Kamera jenis ini selain memiliki kemampuan tersendiri juga ada beberapa adjustment yang dikontrol, alat tersebut bernama camera control unit atau lebih dikenal dengan CCU. Seperti system kamera jenis lainnya, kamera studio bertumpu pada pelurusan sirkuit akan tetapi tehnik digital sekarang memiliki pre-set pada semua penyetelan sirkuit terutama pada kamera studio modern.

Karena ukuran kamera studio sangat berat maka kamera studio biasanya terpasang pada dolly agar bisa berpindah atau digeser secara halus.

Kamera Broadcast Portable Kamera jenis ini lebih ramping, cocok untuk digunakan di studio maupun di lapangan. Dengan lensa zoom dan viewfinder yang lebih besar maka kamera portabel juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih ramping disbandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa bekerja di lapangan secara langsung. Kamera portabel memiliki semua sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi-fungsi yang otomatis. Kamera jenis ini juga memiliki videotape recorder sebagai bagian dari body kamera. Kamera Ringan atau Lightweight Camera Untuk kebutuhan dilapangan produsen juga membuat jenis kamera yang ringan. Hampir sama dengan jenis kamera portabel namun jenis kamera ini lebih kecil lagi. Bisa digunakan secara hand-held atau memakai tripod. Kamera Kecil Kamera ini lebih populer dengan nama handycam. Jenisnya kecil, dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah. Digunakan untuk home use, handycam banyak dijumpai di pasaran. Sinematrography Elektronik Jenis kamera ini adalah jenis kamera televisi yang didisain dengan karakter yang menyerupai kamera film. Menggunakan tape yang selanjutnya di transfer ke dalam bentuk seluloid.

Bahasa Kamera

Bahasa kamera merupakan bahasa standar broadcast internasional. Jadi bahasa ini umum digunakan di stasiun televisi manapun. Shot Orang

ECU : Extreme close-up (shot yang detail)

VCU : Very close-up (shot muka, dari dahi ke dagu)

BCU : Big close-up (seluruh kepala)

CU : Close up (dari kepala sampai dada)

MCU : Medium close-up (dari kepala sampai
perut)

MS : Medium shot (seluruh badan sebelum kaki)

Knee : Knee Shoot (dari kepala hingga lutut)

MLS : Medium long shot (keseluruhan badan)

LS : Long shot (keseluruhan, ¾ sampai 1/3 tinggi layar)

ELS : Extra long shot (XLS), long shot yang lebih ekstrim

Zoom In : Obyek seolah-olah mendekat ke kameraZoom Out : Obyek seolah-olah menjauh dari kamera

Pan Up : Kamera bergerak (mendongak) ke atas

Pan Down : Kamera bergerak ke bawah

Tilt Up : sama dengan pan up

Tilt Down : sama dengan pan down

Pan Kiri : Kamera bergeser ke kiri

Pan Kanan : Kamera bergeser ke kanan

Track In : Kamera track (bergerak) mendekat ke obyek

Track Out : Kamera track (bergerak) menjauh dari obyek

Dolly In : sama track in

Dolly Out : sama track out

Untuk jenis shot yang sering digunakan adalah :

1. Long Shot atau Full Shot, keseluruhan
2. Wide Shot atau Cover Shot, keseluruhan obyek dalam adegan
3. Close Shot atau Tight Shot, kelihatan detail
4. Shooting Groups of people, bisa single shot, two shot, three shot dst sebagai gambaran keseluruhan.

Jadi Cameraman ? siapa takut!!!

Waktu saya SMA (sekarang SMU ya ?), di depan teman-teman sekelas saya sering berlaga seolah-olah sedang mengambil gambar/ shooting. Wah….pasti mau jadi cameraman ya ?, komentar teman-teman saat itu. Mungkin malaikat ikut meng-amini, sehingga lima tahun kemudian saya merasakan jadi seorang kameramen. Jadi kali ini bergaya dengan kamera beneran. Menjadi seorang kameramen (benarnya : kamerawan atau penata kamera) sebetulnya tidak terlalu sulit.

Benar, banyak teori photographi yang harus dimiliki. Akan tetapi, dengan sering latihan saya yakin andapun bisa menjadi seorang kameramen. Bahkan kameramen profesional sekalipun ! Diantara profesi yg berhubungan dengan kamera (video/film) antara lain, asisten penata kamera, penata kamera, dan penata photographi (director of photograhy). Karena jenis acara banyak sekali, biasanya kameramen memiliki spesialisasi. Ada kameramen dokumenter, talkshow, musik, dan tentu saja ada kameramen berita. Di stasiun televisi, setidaknya ada 2 departemen besar, departemen news & affair dan departemen program (drama & non drama). Dan kameramen berita adalah di bawah departemen news & affair. Di berbagai spesialisasi kameramen tadi, kameramen berita adalah yang paling simpel. Terkadang seorang kameramen berita “diperbolehkan” melanggar kaidah-kaidah teori photographi yang berlaku. Hal ini biasanya karena ada sikon tertentu yg menyebabkan seorang kameramen berita tidak bisa optimal. Namun, kalau saran saya seoptimal mungkin kaidah-kaidah (standard operation/SOP) tersebut bisa dilakukan. Kameramen berita di bagi menjadi dua, kameramen di studio menggunakan kamera studio dan kameramen lapangan atau liputan menggunakan kamera video liputan.

Bagaimana seorang kameramen berita bekerja ? Tidak seperti pada pembuatan acara televisi lainnya, untuk liputan berita ke lapangan tidak perlu kru dg jumlah yang banyak. Seorang kameramen hanya ditemani seorang reporter saja. Produser berita memberikan tugas pada tim liputan berita untuk meliput berita yang diinginkan. Kameramen dan reporter menuju lokasi kejadian. Kameramen meliput momen yang terjadi, kalau bisa memenuhi kaidah 5 W + 1 H (who, what, when, where, why, + how). Atas permintaan reporter biasanya kameramen juga mengambil beberapa gambar yang dipandang perlu. Tidak seperti acara lain dimana pengambilan gambar/shooting dilakukan sesuai nazca dan pengarahan sutradara, pada acara berita seorang kameramen harus memiliki inisiatif tinggi dalam setiap pengambilan gambar. Kalau bisa gambar-gambar yang terekam harus edit on camera, hal ini untuk memudahkan dalam pengerjaan paska produksi. Untuk liputan live atau langsung, seminimal mungkin tidak ada kesalahan dalam pengambilan gambar, tentu saja karena dalam siaran langsung tidak bisa retake/diulang. Bekerjasama dg reporter, seorang kameramen harus jeli agar berita yang diliput memiliki nilai lebih. Koordinasi di lapangan juga harus terjaga apalagi terkadang di lapangan sering terjadi rebutan dalam pengambilan gambar. Membuat sudut pandang atau angle yang baik adalah hal utama juga kestabilan dalam handheld kamera. Beradaptasi dengan sikon Sepertinya hal ini sepele, namun hemat saya hal ini sangat penting. Terkadang banyak situasi yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Jika kita tidak bisa berdapatasi dengan situasi tsb bisa berakibat buruk. Pada liputan perang sebagai contoh, kalau kita tidak pintar untuk memilih lokasi maka tidak menutup kemungkinan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan. Bekerja dengan cepat Cepat, akurat, dan terpercaya. Demikian motto Liputan 6 SCTV. Seorang kameramen wajib berkerja cepat. Kenapa ? karena nilai berita harus selalu hangat. Jika tidak maka berita liputan yang kita dapatkan jadi basi, keduluan oleh liputan lainnya. Bagaimana kameramen bisa bekerja cepat ? Walaupun dalan liputan berita biasanya tidak banyak persiapan yang dibutuhkan, tapi seorang kameramen berita harus sudah memiliki konsep liputan yang akan dilakukan atau nilai berita apa yang ingin disampaikan.

Memahami peralatan Paham dengan peralatan, terutama kamera, adalah point yang penting sekali. Banyak jenis kamera dengan format beraneka ragam memiliki karakteristik berbeda. Seorang kameramen harus paham betul fungsi semua kontrol di kamera. Tentu tidak lucu kalau kameramen kehilangan momen berita penting gara-gara kameramen tersebut susah untuk memfokus kamera atau membuka/menutup iris.(kuliahbroadcast.wordpress.com)

Tentang Sinematografi

Sejarah sinematografi sangat panjang, namun di sini tidak akan dibahas tentang “perjalanan” sinematografi dari awal. Kemajuan teknologi akan terus berkembang, demikian juga dengan teknologi sinematografi, sehingga kini dikenal dengan sinematografi digital. Kemajuan ini tentu saja akan lebih memudahkan para sineas dalam berkarya. Sebelum lebih lanjut membahas sinematografi, baiknya kita fahami dulu makna dari sinematografi itu sendiri. Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris cinematograhy yang berasal dari bahasa latin kinema ‘gambar‘. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian gambar atau dalam senematografi disebut montase atau montage.

D.O.P

D.O.P atau Director of Photography adalah seorang seniman yang melukis dengan cahaya. Dia harus familiar dengan komposisi dan semua aspek teknik pengendalian kamera dan biasanya dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan teknis yang muncul selama perekaman film. D.O.P sangat jarang mengoperasikan kamera. Kerja D.O.P sangat dekat dengan sutradara untuk mengarahkan teknik pencahayaan dan jangkauan kamera untuk setiap pengambilan gambar. “Itu adalah salah satu alasan utama kita untuk berusaha mendapatkan uang untuk menjadi entertain. Karena jika bukan untuk bakat dan pengetahuan sinematografer tidak ada jalan untuk membuat dunia kata-kata penulis kedalam gambar yang bisa dilihat oleh semua orang” demikian kata Sinematografer Michael Benson.

Banyak orang berpikir bahwa sutradara mengatur seorang aktor apa yang harus dia lakukan dan D.O.P mengambil gambar. Ini benar, tetapi ada banyak lagi proses selain hal tersebut. Perubahan dari script ke dalam layar lebar adalah melalui lensa seorang D.O.P. Pembuatan film adalah bekerja bersama dengan apa yang ada disana, dan memfilter apa yang ada disini melalui suatu alat yang disebut kamera. Sampai frame pertama digunakan, ini hanyalah sebuah kontrak, ide, konsep, script dan harapan.

Sinematografi tidaklah hanya melihat melalui kamera dan mengambil gambar. Namun tentu saja memerlukan mata yang tajam dan imaginasi yang kreatif. Ini juga memerlukan pengetahuan tentang kimia dan fisika, persepsi sensor yang tepat dan tetap fokus kepada detail. Hampir dari semua itu memerlukan kemampuan untuk memimpin dan juga mendengar, untuk menjadi bagian dari tim kreatif dan proses, dapat dengan memberikan saran yang membangun dan kritis. Sinematografer memerlukan waktu yang panjang dalam pekerjaannya dan memerlukan pengamat, waktu yang pendek untuk masuk ke dunia yang baru

Bekerja dengan Sutradara

Tanggung jawab utama dari D.O.P adalah untuk menciptakan jiwa dan perasaan dalam gambar dengan pencahayaan mereka. Tergantung kepada gaya sutradara, anda dapat memutuskan untuk memilih penampilan film anda sendiri, atau, biasanya setelah meeting dengan sutradara dan biasanya dilakukan bagian artistik yang anda pilih untuk mengatur teknik pencahayaan yang sesuai. Atau sutradara memiliki ide sendiri seperti apa bentuk film ini dan ini akan menjadi tugas D.O.P untuk memenuhi keinginan ini. Semua jalan kerja yang berbeda-beda ini hanyalah panduan yang menyenangkan dalam usaha untuk memenuhi harapan sutradara dan memberikan apa yang dia inginkan dan semoga memberikan kebanggaan dan kesetiaan seorang sutradara.

Sutradara dan sinematografer seharusnya secara konstan berdiskusi tentang angle kamera, warna, pencahayaan, blocking dan pergerakan kamera. Sutradara tahu apa yang dia inginkan. Bagaimana dia mengerjakan ini biasanya tergantung kepada sinematografer. Sinematografer menawarkan ide dan menerima penolakan. Sutradara adalah kapten dari kapal. Seberapa banyak atau sebatas mana kolaborasi yang dia inginkan adalah keputusannya

Sinematografer Darius Khondji mengatakan ”Saya melihat pekerjaan saya adalah untuk membantu director dalam memvisualisasikan film. Ini akan menjadi proses yang terus-menerus, ada banyak hubungan dengan sutradarara tidak hanya sebatas profesional, sering kali menjadi teman dekat dalam kolaborasi kami. “

“Sebagai seorang manager, saya mempelajari banyak hal tentang bagaimana mengatur orang. Saya belajar bagaimana merencanakan dan apa peran penting sebuah tim. Saya belajar cara menangani lokasi, bekerja sebagai AD, mengendarai mobil, dan sebagian pertunjukan, bahkan sebagai pemegang kunci. Semua posisi adalah pelajaran yang tidak ternilai,” kata Neil Roach.

Salah satu pelajaran terpenting yang telah dipelajari Neil Roach sepanjang karirnya tentang pembuatan film adalah mengenai kolaborasi. “Saat anda bekerja dengan sutradara yang tepat, anda dapat menghasilkan kerja yang menakjubkan” Dia berkata, “Tidak menjadi masalah dengan sutradara, yang harus anda lakukan adalah anda bekerja yang terbaik. Karena tugas alami seorang kameramen adalah selalu berkata ‘tidak’. Tidak, anda menginginkan terlalu banyak cahaya. Atau ‘tidak’ anda tidak dapat melakukan ini dan itu. Dalam hati, saya selalu menggambarkan ini untuk menyenangkan diri saya sendiri, dan memperoleh apa yang saya inginkan pada waktu yang sama, memberikan pegawai apapun yang mereka inginkan.”

Sebagai seorang kepala departemen senior, D.O.P diharapkan dapat menjadi contoh keseluruhan unit. Sering kali hanya individu dari sinematografer yang bekerja sebatas kualitas fotografi saja. Ketepatan waktu, perilaku kru, pakaian, kesopanan semua menjadi satu, setidaknya bagian dari D.O.P sehingga mereka menetapkan standar profesional untuk setiap kru. D.O.P bertangung jawab untuk semua hal yang berkaitan dengan fotografi pencahayaan film , exposure, komposisi, kebersihan, dll, yang semua itu adalah tanggung jawab mereka

“Operator kamera memainkan peran yang terpenting dalam membuat film dengan sutradara. Seorang operator pemula akan tidak percaya diri dengan sutradara. Ada segitiga sutradara, kamera (dan operator) , serta aktor” Michael Benson menjelaskan “Saat segitiga tersebut rusak, jalur komunikasi juga akan rusak. Ini dapat menjadi berbagai bentuk, tetapi segitiga tersebut adalah hal terpenting dari film dan pencerita dapat berafiliasi dengan ini. Operator adalah orang yang tahu jika suatu pengambilan sudah fokus. Saat ini ada suatu kesalahan bahwa teknologi dapat membetulkannya. Tetapi jika pengambilan tidak fokus, tidak ada teknologi yang dapat merubah supaya fokus”

Grip

Grip bertanggung jawab pada dolly track dan semua gerakan yang dilakukannya. Dia juga bertanggung jawab untuk memindahkan tripod untuk setup selanjutnya: focus puller biasanya bersama dengan kamera. Salah satu hal terpenting adalah kamera tidak boleh dipindahkan saat dia masih berada di tripod. Grip juga bertanggung jawab terhadap gedung, atau mengatur gedung, mengawasi gedung, setiap konstruksi yang diperlukan untuk mendukung jalur atau pergerakan kereta supaya bisa berjalan. Tingkat dan kerataan kerja dorongan track adalah kunci sukses pengambilan gambar. Perawatan jalur dolly dan peralatannya adalah tugas grip. Mereka akan sering membangun atau membuat beberapa hal kecil untuk memperbaiki kamera di hampir setiap objek

Gaffer

Gaffer adalah seorang kepada elektrik dan akan bekerja langsung dengan D.O.P. Beberapa D.O.P akan menentukan bentuknya dan pintu gudang dan yang tidak dia inginkan- ini tergantung kepada bagaimana mereka ingin bekerja bersama, Sering D.O.P akan dekat dengan gaffer daripada anggota kru lain. Mereka sangat vital untuk kesuksesannya

Sejak pertama kali sinematografer Ward Russell “naik“ menjadi Director Photography, dia memberikan nasihat kepada gaffernya “Saya selalu memberitahukan kamu bahwa kamu dapat belajar dari bayangan daripada dengan melihat cahaya Anda dapat mengatakan arah, kelembutan, intensitas, dan perbandingan kepada bayangan. Bayangan memberikan kamu kontras dan kontras yang memberikan kamu bentuk dan drama. Exposure saya selalu sesuai, tidak lebih, seberapa detail saya ingin melihat dalam bayangan sama dengan seberapa terang saya ingin dari cahaya. Untuk saya, sekali anda memiliki titik yang tepat untuk cahaya, proses kreatifnya adalah seberapa banyak cahaya yang dapat anda ambil“

Kamera Film

Manusia telah dibohongi oleh film selama berabad-abad. Salah satu alasannya adalah oleh satu peralatan kecil sederhana (yang juga merupakan peralatan dasar sinematografer), kamera film, untuk merekam langsung dari imaginasi kita. Hal pokok dari kamera film adalah beberapa kotak, salah satunya dengan lensa di depan dan mekanisme yang dapat ditarik sesuai dengan lama film setidaknya enam belas kali setiap detik

Hal lainnya memiliki panjang yang sesuai untuk mekanisme film, dengan ruang yang tersisa untuk mengambil gambar setelah exposure. Saat gambar-gambar dari alat ini diproyeksikan oleh mekanisme yang sesuai, mereka memberikan representasi dari scene asli dengan semua pergerakannya yang ada didalamnya untuk ditampilkan dengan benar.

Bagian mesin yang sangat tepat ini memiliki sejumlah fungsi, yang masing-masing memerlukan pemahaman dan perawatan, dari kamera untuk tetap menghasilkan yang terbaik dan konsisten. Seorang kameramen pemula harus mencoba untuk familiar dengan itu semua dan nyaman dengan pengoperasian kamera, sehingga dia dapat berkonsentrasi untuk aspek kreatif dari cinematography. Pergerakan mekanisme film adalah berbeda dengan kamera saat hanya sebagai sebuah kamera. Ilusi dari pergerakan gambar diciptakan oleh pergantian fotografi yang cepat

Menghasilkan gambar yang bergerak cepat dengan panjang tertentu dari gambar yang ada adalah yang menjadi perhatian dari pandangan manusia. Jika gambar dipancarkan ke retina, mata manusia akan melihat gambar, singkatnya, secara keseluruhan dan seterusnya, untuk periode yang singkat, gambar akan tetap berada di dalam manusia saat menjadi redup atau menghilang.

Jika gambar kedua ditembakkan ke retina manusia akan dapat melihat dua gambar yang berkelanjutan tanpa ada sorotan yang pertama.. Proses flashing gambar yang berkelanjutan ini akan membuat otak menganggap tidak ada jarak antara dua gambar tersebut dan pergerakannya lembut. Laju flashing gambar ke mata adalah sepuluh flash setiap detiknya, dalam laju ini efek kedip akan tidak terasa. Hanya di sekitar enam belas atau delapan belas gambar baru per detik yang menyebabkan pergerakan dianggap sebagai suatu pergerakan yang dapat diterima dan efek kedip dapat dikurangi sampai ke titik yang dapat diabaikan.

Seiring pergantian abad, laju frame menjadi 18 frame per detik (fps) menjadi sesuatu yang umum. Saat ini baik kamera dan proyektor masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan 2 putaran per detik yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat nyaman.(kuliahbroadcast.wordpress.com)

Minggu, 10 Agustus 2008

Andai Cinta Bisa Dicopy-paste

Ah, tidak… tentu tidak akan kucopy cintaku, karena akhirnya hanya akan jadi dua cinta yang sama membingungkan. Aku akan men-cut semua rasa itu agar hilang dari hatiku dan memindahkannya ke satu tempat lain yang paling layak untukku. Mungkin sebenarnya kau pun tahu, cinta lebih rumit dari labirin.Dan tak semudah itu mengarahkan cinta ke tempat lain, bukan karena cinta tidak bisa dilihat dan disentuh, bukan juga karena cinta harus berjalan di dalam labirin kehidupan, karena bahkan cinta tidak bisa berjalan sendiri, kitalah yang menjalankan cinta itu. Lalu, apa? Apakah aku harus sekali lagi tertusuk pisau kenanganmu yang tak bisa membuatku mati? Andai membuang cinta sama mudahnya dengan menekan del pada keyboard komputer, tentu sudah lama aku melupakanmu. Men-cut perasaanku dan mem-pastenya di dalam hati yang lain. Sekali lagi, sekarang aku bukanlah dedaun kering itu. Aku telah memutuskan berhenti menunggu hujan sejak hari itu, hari dimana kita memandang bulan yang tak sama indahnya. Karena aku lebih suka memandangi pelangi… kerena aku rela menunggu sampai hujan bersekutu dengan matahari dan menciptakan sesaat fatamorgana itu. Bukankah pelangi sungguhnya tidak bisa disentuh? Demikian pula kau – pelangiku… bukan karena kau jauh dari rengkuhku, tidak… bukan itu. Kau tak tersentuh karena kau tidak benar-benar ada… mungkin saja aku akan seputus asa itu, pikirmu. Tapi nyatanya aku terus bergerak untuk menciptakanmu dalam duniaku sendiri. Dan aku terus saja menuliskanmu sebagaimana aku menulis tentang hujanku. Tentang rasa, tentang apa saja. Mungkin, memang, harapan dan kebahagiaan selalu menampakkan diri di hadapanku, hingga bersama mereka, aku tak pernah membuangmu dari hatiku.

Jumat, 08 Agustus 2008

Renungan Wisuda

Alhamdulillah akhirnya selesai juga kuliahku. Itulah kalimat yang selalu menghiasi benakku di Sabtu yang sangat sejuk. Yaa tanggal 30 Agusttus 2008, tepatnya pada siang hari aku akan di wisuda menjadi sarjana. Empat tahun aku berjuang di kampus yang penuh sejarah. Tetapi di sini juga aku mulai menikmati rajutan cinta, persahabatan, karier yang sesungguhnya mulai kurangkai semasa SMK.

Di kampus ini aku seperti terlahir kembali, mendapatkan cahaya hidayah itu, kemudian diri ini bisa merasakan nikmatnya ukhuwah, belajar menjadi orang, melihat potret masa depan Indonesia. Di kampus ini aku mengenal apa itu yang namanya dakwah, ukhuwah. Di kampus ini yang tiap harinya selalu ada sahabat yang selalu menyemangatiku untuk selalu mencintai dakwah.

Kini ketika kaki ini hendak melangkah memasuki sebuah gedung yang sebenarnya tidak asing bagiku, bayangan selama empat tahun kuliah itu tiba-tiba muncul. Mulai kejadian pertama kali aku masuk kuliah, outbound, ospek, antri dispensasi mendapatkan kartu ujian semester karena sering telad mbayar (karena memang uang belum ada) hingga ketika aku harus menghadapi ujian skripsi. Kemudian satu per satu wajah sahabatku hadir dalam benakku. Mulai dari bayangan sahabatku sejak D3 yang hari ini juga akan di wisuda bersama, hingga wajah-wajah temanku yang masih berjuang di kampus. Ahh... jika tak malu dengan teman-teman yang lain ingin rasanya mata ini mengeluar air mata yang sesungguhnya tak mampu lagi kubendung.

Sekelumit kemudian teman seperjuangnku hadir di belakangku, sapa hangatnya sudah tak asing lagi bagiku. Alhamdulillah akhirnya kita lulus juga setelah empat tahun berjuang. Aku hanya dapat berkata pelan, “iya”. Sungguh aku tak mampu lagi menahan air mata ketika salah satu sahabat terbaikku ini berada di hadapanku. Bagaimana tidak, mulai dari D1 kami selalu bersama hingga sekarang diwisuda bersama, bahkan ada seorang akhwat yang mengatakan “Kalian berdua cocok banget yaa, apa-apa selalu berdua, sampai lulus bisa bareng”.

Kabut yang meyelimuti hati ini masih saja tak beranjak pergi, mengenang bagaimana aku yang sangat aktif di kampus harus meninggalkan itu semua hari ini. Dan acara wisuda pun dimulai, seluruh wisudawan mengikuti jalannya acara dengan khidmat, tibalah pada acara puncak yaitu pengukuhan sarjana. Program S1 mendapat kesempatan pertama dipanggil dan akupun ada pada urutan tengah untuk dipanggil, maklum namaku diawali dengan karakter T. Satu per satu anak tangga mulai aku pijak, dan ketika wajahku menatap tiap anak tangga, kemudian di benakku hadir wajah kedua orang tuaku terutama ibuku yang telah tiada, (YA Allah alangkah bahagiannya hati bila ortuku bisa hadir dalam wisudaku, aku wisuda 4 x tanpa kehadiranya) Yaa.. dua sosok insan yang aku takkan pernah mampu untuk membalas jasa baiknya, sosok yang selalu mendukung segala aktifitasku ketika di kampus, dua insan yang tak pernah menghalangi langkahku untuk berdakwah kemanapun. Dua orang yang selalu memberikan apa yang aku butuhkan, cinta, kasih sayang, perhatian, tenaga, do’a, apapun yang aku pinta maupun tidak, Ya Allah ampunilah segala dosa-dosa ibuku, jadikanlah ibu penghuni SurgaMu.

Namaku, dipanggil langkahku menuju untuk menerima ijazah dan kemudian kuncir di topi wisudaku dipindah dari kiri ke kanan. Aku pun menuruni anak tangga dan hendak kembali ke tempat dudukku semula, tapi di tengah-tengah langkahku harus terhenti karena, para karyawan yang duduk di pinggir menghampiriku dengan senyum hangat dan satu-satu dari mereka mengucap selamat padaku. Padahal kepada temanku yang lain mereka tidak demikian,. Ahh lagi-lagi aku mendapat kebahagian yang luar biasa di hari wisudaku, seolah seluruh orang yang mencintaiku ikut merasakan bahagia seperti yang aku rasakan.

Kini aku harus berhadapan dengan dunia yang baru, dunia yang mungkin tantangannya lebih dahsyat lagi, dunia yang di dalamnya sangat banyak terdapat benturan idealisme dengan realiata yang ada. Tapi untuk itu semua aku yakin Allah akan selalu bersamaku.

Selamat kepada sahabat-sahabatku pejuang dakwah di kampus reformasi yang telah menjadi sarjana, ayo kita wujudkan kejayaan Islam dengan tetap mencintai dakwah dimanapun kita berada. Untuk sahabat-sahabatku yang masih di kampus tetap istiqomah dan jangan pernah menyerah ayo tundukkan hedonisme kampus dengan menyemai nilai-nilai Islam. Untuk para dosen, karyawan, saudara-saudaraku yang telah berjasa bagi hamba yang da’if ini semasa di kampus terima kasih atas cintanya. Untuk keluargaku tetap cintai Islam bantu nanda dalam mengarungi hidup ke depan, dan semoga kita semua benar-benar memperoleh wisuda sesungguhnya ketika kaki kita mendapat ridha dari Allah untuk masuk ke surganya tanpa perlu di hisab. Amin.

Tips & Trik Shooting acara Pernikahan


Anda tidak mungkin untuk mendapatkan semua keseluruhan gambar dari setiap pesta pernikahan, tapi jika anda mendapatkan moment –moment yang baik, maka anda siap untuk mengedit pesta pernikahan / resepsi pernikahan penuh kenangan tersebut.


Sebelum pesta dimulai :

Ruang rias Pengantin saat anda ditempat, anda dapat mengikuti langkah berikut:
Shot buket bunga dan dekorasi utama kamar tersebut. Saya suka melakukan shot perlahan, camera bergerak pelan dengan rangkaian bunga sebagai focus. Dan saya juga suka melakukan slow zoom out, atau shot yang menggambarkan suasana ruang.

Persiapan pengantin pria, anda bisa mengambil beberapa moment yang unik seperti, saat pendamping pengantin pria mengecek jamnya, atau saat sedang menyiapkan pakaian pengantin dan accessoriesnya. Atau beberapa moment pernikahan lain yang unik dan tidak terduga.

Detail shots (kadang bahkan harus diambil secara macro). (contohnya: saat akad nikah, pada meja terdapat buku nikah, kotak cincin, dan mas kawin. Anda mungkin bisa mengambil gambar benda-benda tersebut dengan cara camera moving secara pelan dan mengambil beberapa gambar close up pada setiap bendanya. Jika mungkin anda dapat menatanya di meja kemudian anda ambil dari berbagai angle dengan cara zoom in dan zoom out pada alur yang lambat.

Ide tambahan untuk detail shot : selop pengantin, baju pengantin yang tergantung, perhiasan dan accessories pengantin, tempat cincin, pengiring pengantin dan penerima tamu.

Exterior Mesjid atau Gereja: Yang menarik adalah memulai pengambilan video (video shooting) dari bagian atas Masjid atau Gereja, kemudian keseluruhan tampak bangunan, coba untuk menangkap seni arsitektur bangunan tersebut dari berbagai angle, jangan berdiri mematung dan mengambil satu dinding saja.

Saat di Pesta ;

Pengambilan gambar secara kontinyu, mulai dari saat pengantin perempuan berjalan masuk hingga kemudian berdampingan dengan pengantin pria. Idealnya, gunakan 2 camera.

Tempatkan salah satu di posisi menghadap ke arah pengantin. Untuk camera lainnya langsung anda pegang sendiri, posisikan diri anda di sebelah depan pengantin perempuan, saat proses shot dimulai, biarkan pengantin berjalan melewati anda.

Kemudian setelah pengantin perempuan sampai di tempat acara, pindahkan tripod hingga berada dalam angle yang baik untuk mengambil gambar saat pengantin mengucapkan janji. Perpindahan posisi camera ini sebaiknya dikoordinasikan dengan panitia lainnya, kalau perlu dapat dilakukan latihan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Tip lain dari ahli: Jangan membuat pan shot, atau paling tidak bukan full pan. Anda tidak perlu men-shot punggung orang saat berjalan melewati anda. Pan saja sedikit saat mereka berjalan masuk agar bisa tertangkap dalam frame disaat mereka memunggungi anda.


Sentuhan istimewa di dalam ceremony, seperti penyanyi solo, orang yang mengaji solo, rangkaian bunga, dekorasi ruang, lighting dll.

Reaction shots dari keluarga besar pengantin, khususnya saat pengantin mengucapkan janji.

Coba depth of field shot – Contohnya, memfocus soloist dengan pengantin sebagai background out of focus-nya, kemudian secara perlahan berganti mengubah focus ke arah pengantin.

cobalah berlatih, khususnya untuk tampilan dengan servo-focus lens, fungsi tersebut biasa anda dapatkan pada camcorder seperti Sony VX-2000 dan Canon XL1s. yang lebih mudah digunakan untuk mem-focus ring yang terhubung dengan lens, pada camera seperti JVC DV-500 atau Sony DSR-300.

Jika mungkin, lakukan lagi shot saat memasang cincin. Dapatkan angle close up yang baik saat cincin dimasukkan ke jari, sama baiknya saat men-shot ekspresi wajah pengantin pria melihat mata pengantin perempuan. (untuk melakukan hal tersebut, biasanya saya men-shoot malalui kerudung pengantin perempuan, melewati pundaknya kemudian perlahan ke arah kanan, sehingga mengahasilkan sebuah shoot yang menyentuh, tentunya tergantung jenis kerudung yang di pakai pengantin perempuan,.)

Anda bisa mengambil moment tersebut dalam beberapa angle dan bila mungkin memakai beberapa camera.
Ambil video saat photographer sedang melakukan kegiatan foto. ( beberapa photographer tidak menyukainya, sebaiknya bicarakan dulu).

Kemerdekaan; Disyukuri atau Dirayakan?


Memasuki bulan Agustus, semua lapisan masyarakat ikut ngeramein perayaan HUT kemerdekaan RI. Siswa-siswi �playboy' alias anak-anak TK sibuk berkarnaval dengan baju adat yang berbeda-beda. Remajanya kudu rela ditodong jadi panitia tujuh belasan. Pak RT aja sampe mondar-mandir kayak setrikaan nagih iuran agustusan. Bener-bener nggak boleh ada yang cuek. Huhuy!

Bagi para penjual bendera dan umbul-umbul, bulan ke delapan ini ibarat bulan berkah. Pernak-pernik kemerdekaan mereka tawarkan di pinggiran jalan raya. Ada juga yang keliling kampung bertemankan gerobak usangnya. Satu per satu bendera dengan berbagai ukuran, tongkat, atau kain umbul-umbul yang mereka pajang berpindah ke tangan pembeli. Pokoknya laris manis tanjung kimpul! Padahal di bulan-bulan laen, barang dagangan mereka jarang dilirik lho (karena memang nggak jualan hihihi)

Di ganggang rumah kita, aksesoris perayaan kemerdekaan yang penuh kreasi dan inovasi kian semarak. Tiap rumah kudu masang bendera. Jalanan dibersihkan dan dicat. Gapura yang awalnya kusam, lecek, bin dekil kini tampil lebih menarik setelah dicat. Pinggirannya dihiasi umbul-umbul dan pita dengan paduan warna mencolok. Nggak ketinggalan lukisan yang bernuansa patriotisme juga adakalanya numpang beken melatarbelakangi gapura.

Saking kreatifnya, gelas bekas minuman mineral pun diberdayakan. Mereka digantung terbalik melintangi jalan masuk gang setelah dicat merah-putih. Nasib yang sama juga dialami es mambo yang berwarna-warni kayak pelangi yang biasanya nongkrong dalam kulkas.

Belon lengkap rasanya kalo nuansa �independence day' ini lolos dari otak fulus pengelola pusat perbelanjaan. Yup, jauh-jauh hari mereka udah bikin agenda khusus buat nyambut ajang ini. Setiap sisi mal bertaburan balon, pita, bendera plastik, dan segala aksesoris kemerdekaan. Potongan harga, door prize, hingga pagelaran musik mereka gelar dengan label �Dalam rangka peringatan HUT kemerdekaan� demi mendongkrak penjualan.

Phew! Melototin bentuk partisipasi penduduk negeri ini untuk memeriahkan kemerdekaannya emang capek. Selalu aja ada yang baru, aneh, dan spektakuler. Yang pasti, satu hal yang udah jadi �rukun' dalam setiap bentuk partisipasi itu: kudu meriah euy�!

Satu hari di tanggal keramat

Pagi itu waktu menunjukkan pukul setengah tujuh. Tapi tumben siswa-siswi dari SD, SMP, sampe SMU udah pada baris rapi di lapangan sepakbola di tengah kota. Padahal jam segitu biasanya mereka masih asyik bermesraan dengan bantal guling atau ngecengin serial kartun Goro-Goro . Anehnya lagi, Bapak-Ibu Guru, dan para karyawan instansi pemerintah juga ngikut baris. Coba tebak, mereka lagi ngapain hayo?

Yang pasti mereka bukan lagi pada antri sembako dong. Seratus! Mereka lagi ikut upacara perayaan HUT Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus. Lihat saja, pasukan pengibar bendera, baik yang Pusaka maupun yang Ichtra Jaya (eh, sori ini mah nama bis Bogor-Lebak Bulus ya? Hihihi) maksudnya yang biasa, udah siap dari ba'da shubuh tadi. Soalnya mereka yang jadi bintang. Iya dong. Bayangin aja, kalo mereka kebalik masang bendera, bisa jadi perayaan kemerdekaan negara Polandia. Berabe kan?

Selesai upacara, semua peserta yang kepanasan pada bubar tak tentu arah. Para pelajar langsung cabut menuju rumahnya. Biar nggak ketinggalan daftar perlombaan tujuh belasan. Maklum, antusias generasi muda untuk acara tahunan ini ngalahin audisi AFI , Indonesian Idol , KDI , atau Cantik Indonesia . Asli. Mereka bela-belain desak-desakan deh di pintu masuk biar dapet tiket. Sampe rela adu jotos segala. Ih, asal deh. Emangnya mo nonton konser apa? Hehehe�

Tibalah saat yang dinantikan. Dikelompok balita, para peserta lagi sibuk lomba nangkep ikan pake tangan (masa' iya pake kail?). Yang belasan tahun lagi pada pemanasan sebelum balap karung, balap kelereng, balap makan kerupuk, lomba masukkin jarum ke benang (eh, kebalik ya?), atau ngambil uang pake gigi yang ditempelin di jeruk bali yang berlumuran darah, eh oli. Sementara orang dewasa sebangsa bapak dan ibu juga nggak kalah sibuknya nyusun strategi. Biar menang dalam lomba tarik tambang, bakiak racing , sepakbola pake rok, atau joged dangdut berpasangan sambil menghimpit bola (coba bolanya diganti granat. Seru kali yee�? Hihihi)

Puncak acara siang itu diakhiri lomba panjat pinang yang diikuti cowok-cowok topless alias telanjang dada. Mereka kudu bisa manjat pohon pinang yang penuh dengan lumuran oli biar bisa dapetin hadiah menarik yang digantung di puncak pohon. Ada kaos, payung, buku, minuman, bola, sepeda, sampe duit kontan. Tapi kayaknya, monyet aja ogah kali kalo disuruh ikut. Udah mah licin banget, doi juga bisa minder. Sebab wajah para pesertanya yang dilulur oli nggak kalah cakepnya ama doi. Gubraks!

Lapangan yang tadi pagi dipake upacara, siangnya buat perlombaan, malamnya kudu rela dihiasi panggung pagelaran musik. Buat acara malam kesenian agustusan yang nggak kalah menariknya. Di sini, ada acara pembagian hadiah, live show , dangdutan, sampe tari kreasi. Parahnya, banyak tari kreasi yang ditampilkan grup cewek yang menggoda. Baik dari pakaiannya yang minim, ketat, bin seksi, juga gerakannya yang erotis. Nggak jauh beda ama perilaku bidadut. Udah gitu, para penontonnya juga campur baur laki-perempuan. Malah ada yang mojok juga. Parah pisan euy. Walhasil, ajang independence day ini ditutup dengan acara malam penuh maksiat. Ciloko tenan Rek!

Benarkah kita sudah merdeka?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata merdeka berkaitan dengan penjajahan, berarti lepas dari berbagai bentuk penjajahan dan penghambaan manusia terhadap manusia lainnya, baik penjajahan secara fisik maupun penjajahan dalam bentuk ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

Kalo baca definisi di atas, kita tentu yakin sejak dibacakannya teks proklamasi 59 tahun yang lalu, negeri ini udah terbebas dari penjajahan secara fisik. Nggak ada lagi perang, kerja paksa, kerja rodi, romusha, atau meneer Belanda yang sok kuasa. Para penjajah udah tereliminasi dari bumi pertiwi. Sehingga Kikan, vokalis Cokelat dengan lantang bisa menyuarakan � ..merah putih teruslah kau berkibar/di ujung tiang tertinggi/di Indonesiaku ini� � Taaarik Maaang!

Cuma yang bikin kita ragu, apa benar negeri ini udah merdeka dalam bentuk ekonomi, sosial, politik, dan budaya?

Soalnya, pemerintahan kita masih betah pake sistem demokrasi sekuler buatan orang kafir Barat yang bertentangan dengan Islam. Padahal mayoritas penduduk negeri ini muslim. Kebijakan ekonomi kita pun kudu tunduk di bawah tekanan lembaga keuangan dunia seperti IMF. Akibatnya sumber daya alam yang melimpah dikeruk seenaknya oleh para investor asing. Seperti yang terjadi pada sumur-sumur minyak negeri kita yang dikuasai perusahaan raksasa minyak asing berjaket Exxon/Caltex, Atlantic Richtfield/Arco, Mobil Oil. ConocoPhilips, British Petroleum dll. Pengusaha asing dapet minyak mentah, kita cuma kebagian minyak jelantah. Walah!

Kondisi ini diperparah dengan mewabahnya sikap individualis di masyarakat kita. Sedikit sekali yang peduli dengan penjajahan budaya Barat yang masuk via media massa. Sampe-sampe multivision plus berani ngajak remaja �berzina' lewat film terbarunya bertajuk �Buruan Cium Gue!'. Masyarakat seolah menutup mata dan telinga dengan ancaman seks bebas, budaya permisif, atau gaya hidup hedonis yang tengah membidik remaja. Alamat hancur generasi muda Islam. Betul? Betuuul!

Di tingkat individu muslim, gencarnya opini sekuler via media massa lambat laun mengikis pertahanan akidah mereka. Standar perbuatan halal-haram tergeser oleh asas manfaat. Kebahagiaan hidup diorientasikan hanya kepada perolehan materi sebanyak mungkin dengan gampang. Harga diri dan kemuliaan sebagai seorang muslimah pun rela digadaikan di ajang pencarian bakat yang mengekspos aurat. Gaswat!

Sobat muda muslim, udah deh. Kita jujur aja. Kalo kita memang belon merdeka alias masih dijajah secara pemikiran dan budaya. Demokrasi, privatisasi, sikap individualis, asas manfaat, seks bebas, permisifisme, gaya hidup hedonis, atau budaya populer adalah raport merah peradaban Barat yang sekuler. Sialnya, di negeri kita justru raport merah itu dianggap nilai istimewa. Akhirnya, perlahan-lahan dengan penuh kebanggaan, nilai-nilai itu diperjuangkan, dipertahankan, malah diupayakan agar mampu mewarnai negara, masyarakat, dan teman-teman di sekeliling kita. Hiks�hiks�hiks� Beginilah nasib negara kalah yang terjajah. Dijajah kok bangga?

Mensyukuri kemerdekaan

Sobat muda muslim, nikmat kemerdekaan yang telah diberikan Allah ini udah sepatutnya kita syukuri. Bukan dirayakan. Karena mensyukuri berarti mengharapkan ridho ilahi. Sementara merayakan bisa melenakan dan diridhoi setan alias kufur nikmat. Apalagi dilengkali dengan maksiat. FirmanNya: �Sesungguhnya jika kalian bersyukur pasti kami akan menambahkan nikmat kepada kalian. Jika kalian mengingkari nikmat-Ku sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.� (QS Ibrahim [14]: 7)

Sebagai wujud rasa syukur kita kudu kembali kepada Islam dengan segala aturan hidupnya yang mulia. Sebagaimana yang diperintahkan Allah swt.:

�Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara total. Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian.� ( QS al-Baqarah [2]: 208 )

Eh, boro-boro bersyukur, malah kejebak dalam kondisi eforia alias hiburan yang kebablasan. Dengan menggelar ajang pesta-pora, hura-hura dan suka-suka yang nggak jelas juntrungannya, tapi jelas asalnya dari budaya Barat. Selain termasuk kufur nikmat, di mana penghargaan kita terhadap perlawanan para pahlawan Islam yang dilakukan Tjut Nyak Dien di Aceh; Sisingamaraja XII di Tapanuli; Patimura di Maluku; Imam Bonjol di Padang; Pangeran Diponegoro di Jateng; atau Panglima Besar Sudirman?

Para pendahulu kita itu tentu menginginkan kemerdekaan yang mereka perjuangkan diisi dengan aktivitas mulia. Melahirkan generasi muda muslim yang berprestasi. Menciptakan karakter remaja yang tangguh dan istiqomah. Sehingga mampu menghadapi penjajahan modern melalui serangan pemikiran dan budaya sekuler Barat. Jangan sampai rantai perjuangan itu terputus. Karena permusuhan orang kafir terhadap Islam, nggak ada matinya. Bahkan mereka �OL� terus! Catet itu.

Itu sebabnya, mari kita perdalam Islam di forum-forum pengajian. Agar tidak terjebak budaya sekuler Barat (termasuk budaya Sosialisme-Komunisme). Kita amalkan syariat Islam dalam setiap aktivitas kita. Biar pola hidup kita nggak ketuker ama pola hidup Barat yang menuhankan hawa nafsu. Kita dakwahkan Islam sebagai ideologi. Supaya kaum muslimin memahami dan meyakini bahwa cuma Islam yang mampu melawan penjajahan fisik, pemikiran, dan budaya orang-orang kafir. Dengan begitu, kita semua bisa bersama-sama berjuang demi kemuliaan Islam melalui tegaknya Khilafah Islamiyah yang bakal ngasih garansi kemerdekaan hakiki negeri ini dan juga negeri muslim lainnya. Khilafah akan membebaskan penjajahan, baik yang bersifat fisik (militer), juga penjajahan dalam bentuk ekonomi, politik, budaya, juga sosial. Mau kan? Kamu harus bin kudu jawab: �Ya�ya�ya��